Obrolan ringan untuk bersilaturrahim dan bertukar pendapat tentang Thifan Po Khan

Monday, August 4, 2008

Hikayat Pendekar Thifan Po Khan : Ismet Kitti

Maka adalah menurut sahibul hikayat Tugrilbeg adalah seanak suku Saldsyuk, ia masuk Baghdada lalu ia dieluk Khelif al Qoim, maka Tugrilbeg membebaskan Khelif dari kawasan Buahi Syi'ah itu, ia pernah merebut seluruh Persi, tanah lembah Furat-Dajlah, Syam dan kawasan Barat, maka Al Qaim mengangkat Tugrilbeg sebagai sultan, segala kuasapun jatuhlah ke tangannya.

Maka adalah Ismet Kitti pun seorang Saldsyuk pula, ia menjadi penghulu sepasukan Tugrilbeg itu.

Maka Ismet Kitti selepas lanah itu ia pernah bersanggah beratus orang Kathay dengan tangan kosong ketika ia akan menghadap Tugrilbeg itu, ia berangkat berkuda dari daerah Sanyu kota sempadan Cina dan kawasan Turki Timur itu, dan dalam perjalanannya itupun ditegahlah oleh perampuk suku Dung lakuran darah Cina dan Hun itu, lalu lepaslah ia dari perkelahian itu dan adalah beberapa orang perampuk itu terkapar bermandi darah.

Maka Ismet Kitti pun pernah dipanah orang dari belakang kepalanya ketika ia naik kuda, dengan cepat anak panah itu diapaknya dan dipatahkannya lalu ia hunus keway dan dilemparkannya keway itu dengan tiada menolah akan musuhnya itu, maka musuh itupun tiadalah berbangkit kembali dan hulu hatinya terpanggang keway itu.

Maka adalah Ismet Kitti itu pengkaji Shurulkhan kuna, dikajinya ilmu perkelahian itu dalam-dalam, hanya ia tidak empunya tamid.

Maka adalah seorang asykar memfitnah dia sehingga ia dipenjarakan lalu diusirnya, maka ia pernah menjadi asykar kesultanan Turuk Bathar tetapi iapun difitnah orang, ia dituduh berkeinginan akan seorang gadis yang dipinang oleh anak Sultan, lalu Ismet dihadapkan pada qadli dan dicambuk lalu diusirnya.

Maka adalah Ismet Kitti pun pergi meninggalkan negeri itu, ia menjadi seorang pedagang permata, lalu seorang perempuan kaya memfitnahnya, ia dituduhkan ada membeli permata curian kepunyaan perempuan kaya itu dan Ismet Kitti bersumpah tiadalah hendak berniaga permata kembali, lalu ia pergi dan bekerja pada seorang tuan tanah yang kurang senonoh dalam segala lakunya itu, pada ketika ada perselisihan antara tuan tanah dengan seorang bangsawan, maka Ismet Kitti disuruh membunuh bangsawan itu tengah malam dengan pisau Beracun, maka Ismet pun pernah meninggalkan orang kaya tuan tanah itu, maka difitnah pulalah ia bahwa dialah katanya yang merencanakan pembunuhan itu sehingga ia hendak ditangkap oleh beberapa orang asykar tetapi akhirnya hilanglah kesabaran Ismet Kitti itu dan segala asykar itupun tiadalah berdaya menghadapinya.

Maka Ismet Kitti pulang ke kampung halamannya itu, ia menikah dengan seorang gadis dan akhir kehidupannya termasuk bahagia.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan beri komentar, kritik dan saran yang 'membangun' untuk meramaikan blog ini
* Maaf, untuk kenyamanan bersama, kami tidak akan menampilkan komentar provokatif & kurang beretika.