Di Turfan, walaupun iklimnya panas, tetapi , terdapat banyak air di bawah tanah, ini menjadi factor mengapa kawasan Turfan banyak menghasilkan anggur, tembikai, tembikai hami dan buah-buahan yang lain. Ekoran kekeringan dan hujan yang sedikit, buah-buahan di situ banyak mengandungi gula, sehingga menarik ramai pelancong untuk melancong ke kawasan tersebut.
Ada satu tempat yang bernama “Putaogou” iaitu ladang tanaman pokok anggur, ia terletak kira-kira 7 kilometer dari pinggir bandar Turfan. Ladang anggur itu kira-kira sepanjang lebih 8 ribu meter. Terdapat sumber mata air dan sebatang anak sungai mengalir melalui ladang itu. Selain itu, terdapat juga para-para pokok anggur perbagai tingkat di seluruh ladang anggur tersebut, pelbagai bunga dan pokok juga ditanam di sana. Rumah-rumah para petani kampung itu bertaburan di celah-celah pokok-pokok yang menghijau. Sehingga kini, masih terdapat banyak bangsal yang dibina daripada tanah untuk mengeringkan buah anggur untuk dijadikan kismis yang terletak di kawasan tinggi di pergunungan itu.
Kini, terdapat lebih 400 hektar ladang tanaman pokok anggur di situ. Terdapat beberapa jenis anggur di kawasan tersebut, antaranya, anggur putih, anggur hitam, anggur hitam kemerah-merahan serta anggur susu kuda. Pengeluaran anggur tahunan mencatat lebih 6 ribu tan dan lebih 300 tan kismis. Kismis anggur putih yang dihasilkan di sana, rasanya manis, sangat terkenal di pasaran antara bangsa. Oleh itu, ia disebut “mutiara hijau di China”
Sumber :
http://indonesian.cri.cn/
8 komentar:
Apa ada yang latihan thifan di sana?
Ana belum tau, tapi menurut situs terpercaya berbahasa Inggeris, ada satu beladiri yang style dasarnya berasal dari TURFAN, namanya adalah TANTUI, tapi beladiri ini sudah banyak modifikasi dan penyesuaian dengan beladiri lain.
Sebenarnya benarkah thifan brsal dr nama tmpat turfan?siapa yg tau itu?thifan po khan kan artinya kepalan tangan bgsawan thifan,khan disitu artinya apa?raja/kaisar/pembesar/atau bangsawan?kl artinya bgsawan thifan, bs sj itu nama orang, bkn nm tmpat, atau...senzho?you know that?
Menarik juga pertanyaan dan pernyataan Akhi Remi. Syukran Akh. Mungkin ini mewakili pertanyaan sebagian Thifaner.
Jika kita kembali pada kitab Zhodam, disana akan ditemukan fakta, bahwa Thifan adalah nama satu jenis beladiri yang namanya diambil dari nama suatu tempat, yaitu Thifan. Bukan diambil dari nama orang, meskipun ada juga salah satu pendekar dengan nama Thifan, yaitu Hashem Thifan. Dari paparan kisah-kisah yang ada dalam kitab zhodam, karakteristik penduduk yang mayoritas muslim, alam, nama wilayah yang berada di sekitar Thifan dan lain sebagainya, diperkirakan Thifan itu adalah Turfan sekarang.
Satu hal yang membuat yakin bahwa wilayah Thifan itu adalah Turfan sekarang adalah, salah seorang Nara Sumber Thifan yang nota bene tau banyak tentang seluk beluk Thifan, baik itu jurus maupun sejarah, beliau tidak pernah menyangkal jika lokasi Thifan sekarang adalah Turfan.
Wallaahu ‘alam bishawaab.
Ikut nimbrung nih..jawabn akh saifullah tuk akh remi, nampaknya sy liat krg mykinkan..krn dlm zhodam pun tdk ada keterangan/tulisan Turfan. Kl ada, sebutkan hlman brp?Aplg kl antm katakan 'diperkirakan'. Anehnya antm ko kemudian merasa 'yakin', hny krn ada nrsmber....Yg dbtuhkan akh remi bukan jwbn keyakinan antm, tpi jlaskan scra ilmiah keyakinan antm itu. Cntoh: sebutan Thifan berasal dr bhsa apa? bgmna cara mmbca yg benar sesuai dg bunyi bhs trsbt? apakah terjadi prbhan bunyi dari Turfan mnjdi Thifan?
Lucu,lucu, lucu. Asliii lucu banget. si tanpa nama ini memang lucu. gw sampe ngakak. pengen jawaban ilmiah dari objek yang tidak ilmiah.
Kitab Zhodam sendiri termasuk kitab yang memiliki standar ilmiah enggak? jelas sumber dan asal usulnya enggak? bahkan bisa jadi waktu diterjemahkan dalam bahasa melayu ada kesalahan ketik.
anyway busway, jangan ribut-ribut ngurusin ilmiah tidaknya, kalo mo latian, latian aja yang bener, kalo enggak yakin, tinggal cabut aja. suseh amat
Jwbn yg tdk lucu&mnnjukkan kapasitas antm sdri..ujung2nya suruh lthan..kl bgtu jgn bnyak membual di forum ini..sbtulnya kl antm jwb,'ya bnar dlm zhodam tdk ada kata Turfan yg ada Thifan sj' or antm tdk tau, jwb sj 'tdk tau'..itu lbh ahsn..& tdk suseh amat.
Sebelumnya saya mohon maaf jika bahasan tentang Turfan ini melahirkan komentar 'kurang nyaman' antara akh bumi dan akh Anonymous.
Dalam hal ini saya harus meluruskan beberapa hal :
Pertama untuk akhi Anonymous
1. Dalam jawaban utk akhi Remi, saya tidak pernah menyebutkan di dalam kitab Zhodam tertulis Turfan. Saya hanya menulis "Dari paparan kisah-kisah yang ada dalam kitab zhodam ... ... ..., diperkirakan Thifan itu adalah Turfan sekarang". (lbh ahsan Antum cek lagi)
2. Tulisan Antum tentang 'Anehnya antm ko kemudian merasa 'yakin', hny krn ada nrsmber...', sepertinya Antum sangat meremehkan 'Nara Sumber Thifan' yang saya maksudkan. Seolah-olah Akhii lebih banyak tau Thifan daripada beliau. Siapa sebenarnya 'Nara Sumber Thifan' tersebut? Maaf, saya tidak bisa menyebutkan nama beliau di sini. Tapi Insya Allah jika Antum kenal banyak tamid Thifan, akan tau sosok sebenarnya yang saya maksud. Tentu Anda akan berpikir dua kali untuk menulis kalimat diatas. Atau untuk jawaban ini, lbh ahsan kita bisa bertemu langsung. Bagaimana? Saya sekarang tinggal di Ciputat.
3. Tentang 'Penjelasan secara Ilmiah', saya rasa akhi Remi tidak meminta penjelasan secara ilmiah, jadi saya jelaskan saja sesuai dengan yang saya tau. (lbh ahsan Akhii cek lagi yaa pertanyaan akhi Remi). Tapi, jika Antum 'ngotot' pertanyaan akhi Remi memerlukan jawaban ilmiah, saya akui sebagai kekhilafan dan kelemahan saya karena tidak sepintar akhii dalam menangkap isyarat pertanyaan tersebut.
4. Dari tulisan Antum yang berbunyi "Cntoh: sebutan Thifan berasal dr bhsa apa? bgmna cara mmbca yg benar sesuai dg bunyi bhs trsbt? apakah terjadi prbhan bunyi dari Turfan mnjdi Thifan?" Sepertinya Antum lebih banyak tahu tentang ini. Menurut saya alangkah lbh Ahsan jika Antum ikut memberikan masukan positif dalam blog ini, bukan memberikan pernyataan dan pertanyaan yang 'menguji keilmuan' seseorang tentang thifan. Sebagai sesama muslim, hal itu tidak baik akhii. Dan lbh ahsan jika Antum berniat baik, sebaiknya tidak berkomentar dengan cara seperti komentar Antum terakhir.
5. Yang terakhir, sebelum memberi komentar, Alangkah lbh Ahsan jika Antum cek dulu isi tulisan, isi komentar dan pemberi komentar, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Kedua untuk akhi Bumi
1. Kitab Zhodam memang betul tidak memiliki standard ilmiah. Tapi, kami para tamid Thifan terus mencoba untuk membuktikan isi dari kitab Zhodam dengan cara ilmiah, di antaranya menelusuri asal usul Thifan lalu membandingkan dengan literatur sejarah yang ada. Alhamdulillah telah ditemukan beberapa titik literatur sejarah yang sedikit mirip dengan isi kitab zhodam meskipun tidak menjamin 100% akurat.
2. Memang betul bisa saja terjadi kesalahan pengetikan nama atau tempat sewaktu menterjemahkan kitab-kitab Thifan, ini pernah saya temukan di beberapa bagian. Misalnya di halaman sekian ditulis A, dan di halaman lain tertulis AA. (Maaf saya tidak bisa memberikan contoh kongkrit karena perlu waktu lagi untuk menelusuri kesalahan2 ketik tersebut).
3. Alangkah lbh ahsan jika kita berlatih dengan dasar penjelasan dan pengetahuan yang ilmiah. Dalam hal ini saya sependapat dengan keinginan akhi Anonymous.
'Ala kulli haal. Insya Allah di lain waktu akan saya buat tulisan tersendiri tentang pembahasan ini. Mohon ditunggu yaa. :-)
Post a Comment
Silahkan beri komentar, kritik dan saran yang 'membangun' untuk meramaikan blog ini
* Maaf, untuk kenyamanan bersama, kami tidak akan menampilkan komentar provokatif & kurang beretika.