Obrolan ringan untuk bersilaturrahim dan bertukar pendapat tentang Thifan Po Khan

Tuesday, July 22, 2008

Daht : Nyata atau hanya Teori ? (1)

Pertama kali mendengar kata daht (tenaga beracun panas dan dingin) aku sangat takjub, wuiiiiih...... hari gini masih ada ilmu kayak gitu, untuk pertama kali juga aku mendengar nama beladiri 'Thifan Po Khan', itu terjadi sudah cukup lama, waktu itu Ustadz Pupu (salah seorang Ustadz yang sangat berperan besar dalam penyebaran Thifan Po Khan ke seluruh Nusantara) menerangkan tentang kehebatan Thifan Po Khan, beliaulah guru Thifan pertamaku. Untuk pertama kalinya aku mengenal beladiri Thifan Po Khan di Pesantren Persis No.7 Tamansari Tasikmalaya Jabar.

Bukan cerita kehebatan itu yang membuat aku tertarik berlatih Thifan Po Khan, tapi karena Thifan Po Khan membawa nilai-nilai Islam, bahkan waktu itu diklaim bahwa Thifan Po Khan adalah beladiri Islami (tentang beladiri Islami akan aku bahas lain waktu).

Tapi..., tidak bisa dipungkiri, kehebatan cerita tentang pendekar-pendekar Thifan Po Khan dulu dengan dahtnya yang beracun, membuat aku penasaran dan membuat aku harus mencari tau, apa itu daht, bagaimana cara melatihnya, bagaimana kajian ilmiahnya daht itu bisa muncul dan lain sebagainya.

Waktu itu aku bukan seorang santri yang suka olahraga, aku lebih suka baca buku daripada kegiatan lainnya, secara otomatis itu mempengaruhi latihan Thifan Po Khan, jangankan untuk salto, lompat-lompat dan sebagainya, untuk guling ke depan saja aku tidak bisa, sepertinya mengharapkan daht merupakan sesuatu yang mustahil bagiku, tapi itu tidak mematahkan semangatku untuk berlatih Thifan.

Kucari informasi tentang Thifan Po Khan ke santri-santri yang sudah hebat, yang sudah dipercaya Ustadz Pupu, karena untuk bertanya ke beliau langsung aku agak minder, waktu itu kufikir mana mungkin Ustadz mau cerita banyak tentang Thifan kepadaku, mungkin dilirikpun tidak, karena dari segi fisik aku kurus 'cungkring' kalo istilah betawi, latihan cepet cape, kelincahan apalagi, mungkin aku bukan tamid yang diperhitungkan bisa bertahan di Thifan.

Setelah kudapatkan informasi tentang daht dan cara melatihnya, kucoba memperaktekannya, tapi ...., sudahlah, aku terlalu berkhayal, jangan berfikir jauh dulu tentang daht, kupikir sebaiknya kulatih yang sederhana saja, seperti roll depan, belakang, samping, cara melatih pukulan dan tendangan yang benar. Sebaiknya buang saja angan-angan tentang daht, jika untuk latihan-latihan sederhana saja tidak mampu.

"Jika mengharapkan segelas air segar, siapkan dulu gelasnya, sehingga layak untuk diminum"

Bagaimana dengan sobat semuanya, masih berangan-angan ingin mendapatkan daht?

Bersambung ...

19 komentar:

Saifullah said...

Silahkan isi komentar untuk melanjutkan posting berikutnya

Anonymoussaid...

ane pernah lat thifan. kata prlatihnya daht didapat dari latihan rutin dan makanan bergizi. trus apa bedanya dengan beladiri lain yang juga lat keras dan makan bergizi.. ane masih bingung..

Anonymoussaid...

Insya Allah dath nyata. tetapi berhati2lah karena syeitan bisa memngaburkan dath itu dangan nath sebaiknya bagi tamid yang mau mempelajari dath baca dulu kitab dath wa nath. bebrapakali saya pernah membuktikan dath itu ada baik saat berturgul atau saat latihan, pernah saya meminta bukti dari beberapa pelatih senior dan terbukti dath itu ada. saat ini saya sedang berusaha untuk menkaji lebih dalam tentang dath, dengan cara bersenam binatang pada saat tengah malam meminum jamu thifan R14(saya baru bisa buat jamu jenis ini, R60 dan R120 belum bisa) untuk lebuh jelasnya kaji kitab Shurulkhan ni thifan pokhan dan bertanyalah kepada pelatih senior

Saifullah said...

Yang membedakan hasil latihan Thifan Po Khan dengan beladiri lain adalah :
>Cara mengolah gerak (senam, jurus dll)
>Cara mengolah nafas
Sedangkan faktor lainnya seperti : latihan yang keras, makanan, iklim setempat, fasilitas latihan dan lainnya hanyalah faktor pendukung saja.
Jadi meskipun latihan sama2 keras, makanannya juga sama2 bergizi, di iklim yang sama dengan fasilitas yang sama, tentu hasilnya akan berbeda
Ibarat sekolah, yang satu masuk pesantren dan satunya lagi masuk SMA, tentu hasilnya berbeda, meskipun sama2 belajar keras, makanan yang bergizi, iklim dan fasilitas yang sama.
Bagaimana pendapat yang lain?

Anonymoussaid...

waah ada jamu juga ya d thifan , ini baru dengar saya.

Anonymoussaid...

sebenarnya dhat itu ada berapa macam ?

apakah bisa seseorang mengaku sudah memiliki dhat tertentu, bijimana membuktikannya ? Apakah benar2 terasa panas/dingin ato kena racun ?

kalo cuma lebam merah dan biru rasanya beladiri2 lain pun begitu, bgm ? :)

Saifullah said...

Daht itu memang terasa panas (kanan) dan dingin (kiri), waktu itu salah seorang guru saya pernah mempraktekkan cara menyalurkan daht.
Tapi terkadang, orang yang berlatih Thifan terkadang dia sendiri tidak menyadari kalo dia sudah memiliki daht.

Saya setuju, kalo cuma lebam merah dan biru beladiri yang lain pun sama seperti itu, karena itulah saya kadang 'tersenyum' kalo dengar orang Thifan cerita dengan bangga telah 'turgul' sampai biru2, dikiranya itu daht, tidak latihanpun bisa mukul sampai biru2.

Anonymoussaid...

boleh tau ga cara buat racikan jamu R14 ? kalau bahan-bahannya sih sudah tau tapi caranya belom.
kirim ke email : jundi_tgr@yahoo.com

Anonymoussaid...

jamu2 itu berasal dari mana ? apakah ada di kitab thifan ?

Saifullah said...

Setau ana, yang meng'kaji' jamu-jamuan untuk latihan Thifan adalah Ust. Pupu, sedangkan Tsufuk tidak (dulu), adapun PTI secara resmi tidak menyatakan memiliki jamu Thifan, tapi PTI mempunyai seorang ahli pengobatan tradisional(akupuntur, bekam, dll) dan ramuan-ramuan.
Secara tertulis di kitab2 Thifan yg sy miliki tidak tertulis jamu-jamuan, mungkin Ust. Pupu punya referensi lain. Adapun yang sangat jelas tertulis di kitab adalah para tamid dianjurkan untuk memperbanyak minum madu dan sayur-sayuran berwarna hijau.
Bagi tamid-tamid yang tertarik untuk mengkonsumsi ramu-ramuan (jamu) sebaiknya hati-hati, harus betul-betul di bawah bimbingan para ahlinya.
Bagaimana pendapat yang lain?

Zulfikar hakim said...

pesantren ustadz pupu letaknya di manakah? Tertarik untuk mempelajarinya. Terima kasih banyak/.

Saif said...

@Akh Zulfikar Hakim. Afwan ana belum tau. Sudah lama (dua tahun lebih) ana tidak kontak lagi dengan beliau. Mungkin sobat Thifaner lain ada yang bisa bantu?

Anonymoussaid...

Apa beda thifan ust Pupu, Tsufuk, PTI dll? mana yg shoheh? mana yg lebih dekat dengan sumber pertama saat ini? tks

Anonymoussaid...

yg aku tau skrg sdh tdk ada yg dekat dgn sumber pertama, ust pupu sdh jauh, tsufuk tidak didukung, PTI hanya ngaku2 sj dlatih sm ust marzedek.

Saifullah said...

@ Akh Anonymous, kabar yg beredar memang seperti itu, tapi sebaiknya Anda 'tabayyun' saja pada masing2 kelompok tersebut. Setahu ana PTI memang sering 'silaturrahim' dgn nara sumber.

Anonymoussaid...

aslmkm...mau tanya ustad pupu apakah masih ngajar?tinggal dimana?terlambat g usia 32 tahun belajar thifan...?...trmksh infonya.wasslmkm

hare2xsaid...

Akh, dl ada website thifan yg seragam biru. Itu thifan apa, apakah thifan ust pupu ? Dan siapakah Ust Ibtidain Hamzah Khan ? mengapa disitu ada khan nya ?

Kemudian, apakah sblm tsufuk dibentuk oleh ust Marzedeq, thifan sudah terpecah-pecah ? Apakah ada thifan lain yg bukan dari ust M lalu bisa jadi itu menjadi silat2 tradisional ?

afwan nich kalo merepotkan :D

Saifullahsaid...

@Akh Anonym : Saya tidak Ustadz Pupu sekarang tinggal dimana? terakhir bertemu sekitar 3 tahun yang lalu waktu di Bandung.
Untuk latihan, selalu tidak ada kata terlambat. Datang saja ke lanah terdekat.

@hare2x : Dulu, seragam Thifan berwarna hijau muda (baju) dan biru (celana), selanjutnya untuk keseragaman disepakati menjadi biru tua semuanya. Hingga akhirnya muncul Aliran Tsufuk, selanjutnya muncul PTI dgn warna hijau.
Ustadz Ibtidain Hamzah Khan termasuk salah seorang senior Thifan, ketika muncul Tsufuk, beliau membentuk organisasi Thifan sendiri.
Nama asli beliau tidak ada "Khan", entah kenapa diberi tambahan "Khan".
Sebelum Tsufuk terbentuk, Thifan tidak terpecah, mungkin lebih tepatnya, perbedaan penafsiran jurus dari kitab, sehingga Thifan terlihat seperti terpecah-pecah. Seluruh senior Thifan masih selalu 'bersilaturrahim' ketika itu, ditindaklanjuti dengan beberapa kesepakatan, diantaranya dibuatnya seragam baru (Biru tua).
Selain dari Ust M saya kurang tau, tapi menurut 'kabar' yg belum bisa ditelusuri keshahihannya memang seperti itu.

Anonymoussaid...

Bismillah, Persepsi sy:

Daht itu hasil olah tubuh. ia bisa didapatkan dengan cara latihan yg rutin dan benar (mengenai hal ini memang tidak bisa dilakukan asal2an, hrs dilatih oleh seorang pembimbing yg tepat).

Sedangkan Naht itu bukan murni hasil olah tubuh. biasanya tanpa bersusah payah seorang bisa mendapatkan tenaga luar biasa dalam waktu singkat. semisal ilmu isian.. zikir2 yg menimbulkan kekuatan (bantuan setan)..

Lalu tentang Dingin & Panas itu hanya istilah saja. sepertinya istilah itu utk memberikan pendekatan pemahaman pada murid yaitu Tentang latihan yg biasa dilakukan ketika murid berlatih di udara panas (siang hari) ia bakal mendapat daht panas. krn hawa (cuaca lingkungan tempat berlatih) panas siang hari, udara(nafas) yg masuk dlm tubuh juga menjadi panas.
sedangkan daht dingin sebaliknya. bila murid berlatih seperti biasa dan dilakukan saat hawa dingin (malam hari) akan menghasilkan daht dingin. hal ini juga krn udara(nafas) yg masuk dlm tubuh cenderung dingin.

Adapun gerakan-gerakan khusus pembangkit daht, sy fikir itu hanya gerakan utk menstimulus daht saja. yg mana sudah dikaji oleh byk guru. dan gerakan tsb lah yg paling efektif membangkitkan tenaga(daht).

Daht Bukan Hanya Ada Thifan&Syufu (krn ke2 beladiri ini juga merupakan gabungan dari byk beladiri sblmnya). so pasti silat, kungfu, dll juga mampu menghasilkan daht.

TAPI bagi anda yg muslim Ilmu Thifan&Syufu itu sudah cukup memberikan kenyamanan & efektifitas tinggi dalam berlatih daht. disamping itu byk para pendahulu telah membersihkan ilmu ini dari hal2 yg berbau syirik, dan hal lain yg bertentangan dengan agama islam.

Kembali mengenai Daht. ia merupakan tenaga murni(individu) yg dilatih sedemikian rupa (terus menerus bisa ditingkatkan seiring peningkatan fisik seorang) bila fisik drop, daht juga akan turun. tidak ada unsur magic disana. krn dia bukan tenaga pinjaman (dari jin yg mana ketika seorang sakit tenaga luarbiasa masih tetap stabil).

Itu dulu dech komentarnya. Wallahu'alam.

Salam,

Tamid

Post a Comment

Silahkan beri komentar, kritik dan saran yang 'membangun' untuk meramaikan blog ini
* Maaf, untuk kenyamanan bersama, kami tidak akan menampilkan komentar provokatif & kurang beretika.