Obrolan ringan untuk bersilaturrahim dan bertukar pendapat tentang Thifan Po Khan

Monday, July 21, 2008

Janji Tamid Thifan Po Khan

  1. Sanya aku tidak akan menyekutukan Allah, aku tidak akan percaya pada takhayul, khurafat dan tidaklah aku akan berbuat bid'ah dalam syara.
  2. Sanya aku akan mentaati hukum Allah dan RasulNya, sedaya upayaku kujalankan perintahnya, sedaya upayaku kujahui laranganNya.
  3. Sanya hanya kupergunakan ilmu ini pada jalan haq, dan semoga terumpang barahlah aku apakala ilmu ini kupergunakan pada jalan bathil atau aku mengkhianati amanat sehingga ilmu ini jatuh di luar haq.
  4. Sanya aku berusaha amar ma'ruf nahi mungkar.
  5. Sanya aku akan mentaati segala peraturan lanah sepanjang peraturan itu tiada menyimpang dari hukum Allah dan RasulNya.
  6. Sanya aku tidak akan tekebur, pongah dan congkak.
  7. Tidaklah aku akan terpancing, terhasut lawan lalu tidaklah aku akan mengikuti jalan kekafiran.
  8. Aku akan teliti bertindak dan tekun mencahari ilmu.
  9. Aku berdaya upaya bersahabat dengan siapapun di dalam batas-batas hukum syara.
  10. Aku tidak akan menganut dan berasas ashabiyah.
  11. Aku tidak akan mempergunakan lambang-lambang, upacara-upacara, penghormatan yang menyalahi syara.

2 komentar:

RzBzR said...

salam,

saya ingin menyapa anda, tapi bingung mesti nulis buku tamu dimana. Saya kenal satu orang teman (temannya teman) dari Tasik, Randi. Kenal?

bela diri semestinya menjadi kesibukan lain dari kaum muslimin dibanding permainan olahraga lain. karena dia menyokong muslimin menjalankan aktivitas keagamaannya, seperti amar ma'ruf nahi munkar.

Thifan sebagai salah satu warisan kebudayaan peradaban Islam patut dijaga dan dikembangkan oleh kaum muslimin sebagai sebuah bentuk i'dad jihad.

Namun, selain thifan beladiri lain pun tidak bisa dikatakan bukan warisan kebudayaan Islam, seperti Silat yang konon asal katanya dari silaturahim, ketika dia lahir dari seorang muslim yang hanif faqih terhadap agamanya, yang tahu mana yang boleh mana yang dilarang.
Sama seperti perbedaan fiqh, dimana rentang beda pendapat suatu perkara amat lumrah, tapi mereka semua satu dalam aqidah tauhid.


Maka, menurut saya, memahami kitab zhodam hikayat ttg beladiri thifan harus juga ditunjang pemahaman yang luas akan aqidah, fiqh, syariah, sejarah, dll. Sebagai kita ingin mempelajari kitab2 tauhid, tasawuf, fiqh, warisan ulama melayu.

Saya minta tolong untuk diberi penjelasan pada antum berkisaran ttg beladiri tentang apa itu tenaga dalam dan olah nafas yang syar'i dan yang dilarang (ciri2nya apa?) dan tata cara/ritual apa yang diperbolehkan atau dilarang dalam Islam?

wassalaam

Unknown said...

assalamualaikum wr wb

mohon bantuannya dan pencerahan...?
perkenalakan nama ana Taufik Hasbi, sekarang ini ana ingin banget melanjutkan belajar ilmu beladiri thiffan or syufu namun ana tidak menemukan tempat untuk menenpa dan belajar ilmu ini di Aceh. mohon bantuannya untuk informasi or contak person agar ana bisa belajar lagi di aceh dan mengembangkan ilmu ini...ni nomor hp ana 081360591010
wasalam

Post a Comment

Silahkan beri komentar, kritik dan saran yang 'membangun' untuk meramaikan blog ini
* Maaf, untuk kenyamanan bersama, kami tidak akan menampilkan komentar provokatif & kurang beretika.