Obrolan ringan untuk bersilaturrahim dan bertukar pendapat tentang Thifan Po Khan

Monday, July 21, 2008

Kirin

Anda pernah mendengar kata "Kirin"? Tamid-tamid Thifan Po Khan tentu pernah mendengar kata tersebut, karena kata "Kirin" sudah dikenalkan pada Tingkat Dasar sebelum memasuki materi Tingkat I (Fuen) Sabuk Putih. Apa yang dikenalkan pada Tingkat Dasar tentang "Kirin"? maaf ya, tidak bisa saya jelaskan di sini, silahkan tanya pembimbing masing-masing, ok?

Apa itu Kirin? Kirin merupakan salah satu jenis hewan legenda sejajar dengan Naga dan Phoenix, tidak ada penjelasan ilmiah yang membuktikan hewan tersebut benar-benar ada, tidak ada saksi yang pernah melihat langsung bentuk Kirin sebenarnya, bisa jadi benar-benar ada, tapi saksi yang ada hanya bisa melihat dari tempat jauh, sehingga gambaran bentuk hewan ini berbeda-beda.

Berikut gambaran bentuk Kirin yang pernah saya baca dan saya dengar, Kirin digambarkan sebagai binatang "berbadan seperti kuda", "berkepala seperti naga", "bertanduk seperti tanduk rusa", "badan bersisik seperti ikan", "kaki kekar berbulu seperti kaki singa" "kuku kaki seperti lembu", "ekornya seperti ekor singa", mulut Kirin bisa menyemburkan api, dan memiliki suara keras bagai petir, seluruh badannya seperti selalu dibalut dengan kobaran api. Ada juga yang menggambarkan bentuk Kirin dengan sederhana, yaitu "sosok kuda setengah naga". Untuk menyatukan imajinasi Anda tentang bentuk Kirin silahkan klik saja gallery di blog ini.

Banyak sebutan untuk Kirin, Kirin sendiri sebutan di Jepang, sedangkan orang China menyebutnya Qílín, dalam bahasa lain yaitu Kylin, Ch’ilin (wade-gelis), Girin (Korea) Keilun (Kantonis), Sabitun (Manchu), K’lân (Vietnam) atau Kilen (Thailand).

Acuan paling awal mengenai Kirin atau Qilin dalam bahasa China adalah pada abad ke-5 sebelum Masehi dalam buku Zuo Zhuan. Dari penelitian waktu ke waktu, bentuk awal Qílín dikenali berasal dari bentuk jerapah. Menurut cerita, ketika Zheng He yang hidup pada masa Dinasti Ming membawa dua ekor jerapah kembali ke Beijing dari perjalanannya ke Afrika Timur (sekarang Kenya). Pada waktu itu, dalam bahasa Arab, jerapah disebut sebagai Giri, dan Qílín merupakan panggilan Giri dalam bahasa China pada waktu itu. Kaisar memproklamirkan jerapah sebagai makhluk gaib, sebagai lambang kebesaran dari kekuasaannya.

Identifikasi antara Qílín dan jerapah didukung oleh beberapa atribut karena keduanya sama-sama vegetarian dan memiliki sifat tenang. Keduanya juga mampu berjalan di atas rumput tanpa merusaknya, mungkin adalah karena kaki jerapah yang panjang.

Pada zaman Dinasti Míng sekitar tahun 1368-1644, Qílín berbentuk mirip banteng dengan kepala seperti naga dengan sepasang tanduk dan bernyala seperti perhiasan di kepala.

Qílín pada masa Dinasti Qing yang dikuasai oleh orang Manchuria (1644-1912) menjadi binatang yang lebih keramat dan fantastis. Orang Manchuria melukiskan Qílín sebagai suatu makluk dengan kepala dari naga, badan dari rusa, kulit dan badan dengan sisik ikan, kuku dari lembu dan ekor dari singa.

Di Jepang, dari kesenian Jepang menunjukkan gambaran Kirin lebih mirip rusa dibandingkan di China. Perusahaan pembuatan bir Kirin di Jepang dinamai menurut binatang ini, dan kata Kirin juga telah digunakan dalam bahasa Jepang modern untuk menyebut jerapah

Wallaahu a'lam

1 komentar:

hare2xsaid...

Bahas lagi dunk yg lain.. spt Yu , Fuk (tsu Fuk), Naga dll

Post a Comment

Silahkan beri komentar, kritik dan saran yang 'membangun' untuk meramaikan blog ini
* Maaf, untuk kenyamanan bersama, kami tidak akan menampilkan komentar provokatif & kurang beretika.